TEMPLATE blog sangat banyak dan bagus-bagus, sehingga banyak blogger bingung memilihnya. Bahkan, tidak jarang blogger yang gonta-ganti template.
Memilih template merupakan salah satu bagian penting dalam blogging. Kita harus cermat memilih template dengan catatan "jangan asal bagus".
Bagus tampilan belum tentu bagus pula buat blog kita. Template keren, belum tentu baik buat "nasib" blog di mesin pencari dan user (pengguna) atau pengunjung (visitor).
Berikut ini tips cara memilih template blog yang baik dan benar. Baik artinya ramah mesin pencari (SEO Friendly) dan ramah pengguna (User Friendly). Benar artinya sesuai dengan jenis niche blog dan cocok dengan kontennya.
Secara umum, template blog yang baik dan benar adalah template yang:
- SEO Friendly (SEO Optimized), seperti optimisasi Meta Tags dan Heading Tags.
- User Friendly, membuat nyaman mata pengunjung, tidak menyilaukan dan membingungkan.
- Mobile Friendly (Responsive), adaptif, dinamis, atau bisa dibuka di device desktop ataupun mobile (HP, SmartPhone, Tablet).
Cara Memilih Template Blog
Begitu menemukan sebuah template yang "cocok dengan hati", buka dulu blog demonya. Setelah dibuka, maka lakukan pengecekan sebagai berikut:1. Webmaster Structured Data Testing Tools.
Untuk menguji baik-tidaknya struktur data template sehingga mudah dan cepat diidendeks Google dan mesin pencari lain. Jika ada error, perbaiki! Jika tidak bisa memperbaikinya, abaikan saja template blog yang error itu, sebagus apa pun tampilannya.
2. Am I Responsive Design.
Untuk menguji apakah template yang akan digunakan itu mobile friendly sebagaimana rekomendasi Google. Namun demikian, jika ternyata tidak responsif, Anda bisa memilih tampilan mobile versi default blogger.
3. GT Metrix
Untuk melihat kecepatan loading. Standar minimal memiliki skor B (80%). Nilai A (90%) tentu bagus bingit! Jika template blog yang dites memiliki skor kecapatan di bawah 80% (C), maka abaikan!
Namun, yang terpenting bukan nilai A atau B, tapi lihat Loading Time-nya. Pastikan speednya minimal 4-5 detik. Lebih cepat lebih baik. Kata Google, juga sebuah hasil studi, blog yang loadingnya di atas 4 detik akan ditinggalkan pengunjung: 75% pengunjung tidak akan kembali membuka blog yang lodingnya lelet alias "berat".
Selain di GT Metrix, kita juga bisa mengecek kecepatan loading blog di Google PageSpeed Insights.
4. CHKME
Untuk menguji ke-SEO-an template. Skor 80% menjadi standarnya. Di sini juga akan ditampilkan elemen mana saja yang harus diperbaiki. Jika skor seonya di bawah 80, silakan perbaiki sesuai dengan saran Chkme. Jika tidak bisa memperbaikinya, abaikan saja template itu.
Masih banyak tester SEO template blog lainnya, namun paling simple dan mudah dimengerti bagi blogger pemula, juga paling populer di kalangan blogger, adalah Chkme ini.
5. Facebook Debugger
Copy & Paste salah satu posting di sana. Lihat apakah Facebook Open Graph-nya sudah baik. Saat di-share mestinya muncul gambar, judul, dan kutipan alinea pertama (deskripsi posting).
0 komentar:
Post a Comment